Walau Tidak Sekolah, Syifa Tetap Latihan Baris Berbaris


Hampir tiap pekan Syifa ikut latihan baris berbaris dengan teman-teman kepanduannya. Ya, namanya masih pemula, ia masih buta banget mengenai baris berbaris. " Hadap Kanan Gerak!", ia bingung. "Hadap Kiri Gerak!", ia pun tambah bingung. Aba-aba dalam latihan baris berbaris tersebut rupanya masih belum familier dengan syifa.

Alhamdulillah, setelah beberapa kali mengikuti latihan baris berbaris di komunitas kepanduan anak-anak homeschooling, akhirnya secara pelan-pelan ia pun bisa mengerti beberapa aba-aba dasar dari baris berbaris. Aba-aba Siap, Istirahat, Hadap kanan, hadap kiri, balik kanan, bubar jalan, dan seterusnya.

Nah, supaya syifa mudah mengingat kembali pelajaran-pelajaran yang didapat dari latihan baris-berbaris dan mudah-mudahan juga bisa membantu Anda yang mau atau sedang belajar latihan baris berbaris, postingan kali ini akan dibahas mengenai baris berbaris.  Baca sampai habis ya.. ^_^


Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu. Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan kepanduan tepatnya Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI. 


Kalau syifa sih ikut latihan baris berbaris ini ya diantaranya untuk:
  • Menumbuhkan sikap jasmani yg tegap dan tangkas
  • Menanamkan rasa disiplin
  • Mempertebal rasa semangat kebersamaan
  • Menanamkan rasa tanggung jawab 
Nah untuk bisa mengikuti baris berbaris, tentunya peserta harus tahu aba-aba yang digunakan dalam latihan tersebut. Tahukan Aba-aba?? Bukan laba-laba loh ya.. hehehe


Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut. Macam-macam aba-aba ini ada 3, yaitu:
  • Aba-aba petunjuk
  • Aba-aba peringatan
  • Aba-aba pelaksanaan
1. Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh:
  • Kepada Pemimpin Upacara-Hormat – GERAK
  • Untuk amanat-istirahat di tempat – GERAK
2. Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
  • Lencang kanan – GERAK
  • Istirahat di tempat – GERAK 
3. Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:
  • GERAK
  • JALAN
  • MULAI
a. GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
Contoh:
  • Jalan ditempat -GERAK
  • Siap -GERAK
  • Hadap kanan -GERAK
  • Lencang kanan -GERAK
b. JALAN: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Contoh:
  • Dua langkah ke depan -JALAN
  • Satu langkah ke belakang – JALAN
Catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan –MAJU
Contoh: Maju – JALAN

Aba-aba "MAJU” pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti. Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI. Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.
Contoh:
Empat langkah ke depan –JALAN, bukan barisan – jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.

c. MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh:
  • Hitung -MULAI
  • Dua bersaf kumpul -MULAI



a) Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.

b) Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
Contoh: Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK

Pelaksanaanya :
  • Pada waktu memberikan aba-aba mengahdap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan.
  • Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalm keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna.
c) Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjalan, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah. Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.

d) Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.

e) Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.

f) Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.

g) Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.

h) Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG !
Contoh: Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK

Wah ternyata banyak juga ya aturan-aturan dalam latihan baris berbaris . Padahal ini belum dibahas semuanya loh. Supaya Anda yang baca tidak cape dan saya pun yang ngetik juga tidak cape ^_^ saya cukupkan dulu ya tulisan mengenai baris berbaris ini. Insya alloh, kalau masih ada kesempatan, tulisan ini akan disambung kembali ^_^. Semoga bermanfaat!



Oiya, ini ada video bagaimana keseruan dan tingkah lucu syifa dan teman-temannya dalam latihan baris berbaris ^_^

Comments